…. jejakku, cintaku ….

Surat untuk Ayah

Assalamu’alaikum, apa kabar Ayah?

 

Apa Ayah baik-baik saja disana? Ah, tentu saja. Karena Ayah sudah ada di sisiNya, Sang Penjaga yang tidak pernah lengah… dengan cintaNya yang luar biasa

 

Ayah, hari ini entah mengapa Aku ingat Ayah. Aku ingat ketika mengotori seragam Ayah setiap kali Ayah pulang kantor, tapi selalu membalasku dengan ciuman hangatmu. Aku ingat ketika merengek untuk memintamu mengantarku ke sekolah, lalu Kaupun akan menuntunku sekalipun terlambat menuju tempat kerjamu. Aku ingat ketika ikut menghabiskan sarapan dan santap malammu, sekalipun Kau butuh energi yang lebih besar dari diriku. Dan Aku ingat keinginanmu dulu, Kau sangat ingin sekali melihatku menjadi sarjana dan merasakan mencium keningku ketika memberikan restumu, saat aku menikah nanti.

 

Ayah, kini aku bukan gadis kecil lagi seperti dulu. Yang akan dengan sigap merayumu untuk minta dibelikan ini dan itu. Yang akan mudah sekali merengek ketika Kau melupakan keinginanku. Yang suka sekali sebal jika Ayah tak pulang di akhir minggu. Dan selalu minta imbalan setelah menyajikan secangkir kopi atau memijit punggungmu.

 

Ayah, Aku rindu. Rindu sekali.

Jika sekarang Ayah ada disampingku, Aku akan bercerita tentang mimpi-mimpiku dan melihatmu begitu antusias mendengarkanku. Aku akan tunjukkan foto wisudaku empat tahun yang lalu, dan kau pasti akan memuji penampilanku dengan jubah hitamku itu. Akan aku buatkan kopi terenak untukmu, dan setiap Ayah pulang kerja, Aku akan selalu siap memijit punggung Ayah yang lelah itu, dan aku janji, tanpa meminta imbalan sedikitpun. Cukup senyum indahmu itu.

 

Ayah, Aku tak bisa melagukan lagu kesukaan Ayah dengan merdu. Tapi Aku selalu mengirimkan lagu terindahku untukmu. Do’aku Ayah… Aku yakin akan menjadi lagu terindah yang Kau dengar di alam sana.

 

Ayah, sekarang adalah hari dimana aku dilahirkan. Hari dimana dua puluh delapan tahun yang lalu, Ayah menunggu tangisanku dengan cemas, hari dimana luapan do’a dan harap selalu ada di tiap desah nafasmu, dan hari dimana matamu selalu terjaga untuk melihat buah hatimu. Meraih, mendekap dan menciumku … dengan penuh cinta dan kasihmu. Saat itu aku yakin, Kau melihatku laksana mutiara terindah yang tak akan pernah lelah untuk Kau jaga, di sela lelahnya raga.

 

Ayah, kita tak pernah membuat hari kelahiran dimeriahkan dengan nyanyian ulang tahun seperti yang lainnya. Tak pernah ada kue tart, tak pernah ada makan diluar, tak pernah ada kado dan tak pernah ada perayaan apapun. Tapi aku tahu, Kau selalu merayakan setiap detik umurku, setiap jejak langkahku dan setiap goresan hidupku. Karena aku selalu melihat senyum itu, mengembang indah di bibirmu. Ya, harapan dan do’amu selalu ada untuk gadis kecilmu ini.

 

Ayah, Begitu waktu cepat berlalu

Dan Kau pasti tak menyangka kan, jika kini telah tiba saatnya… aku meminta do’a restumu…

Kini,

Kau tak usah mengkhawatirkanku lagi, karena sebentar lagi akan ada seseorang yang bisa menjagaku sepertimu, yang akan mengokohkan perjuanganku, yang akan menyangga tubuhku saat terjatuh, yang akan memberikan pundaknya untuk tangisanku, yang bisa meredakan kagalauanku, yang akan menyemangati setiap usahaku, yang akan menghiburku ketika aku sedang rindu, yang akan membuatku menjadi manusia yang utuh, seperti harapanmu dahulu…

 

Ayah, aku bisa melihat senyummu di ujung sana… dan memberikan segenap do’a restumu…

Do’aku untuk Ayah selalu…

 

ROBBIGHFIRLII WALIWAALIDAYYA WARHAMHUMAA KAMAA ROBBAYAANII SHOGHIIROO

“ Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa ayah ibuku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu aku masih kecil ”

 

 

Wassalamu’alaikum Ayah

Putrimu

11 responses

  1. Muter Lagu Koes Plus…

    Januari 1, 2011 pukul 08:16

  2. Alfatiha untuk ayah, beliau sedang tersenyum manis sekali..

    Mamak dan eMak juga 🙂

    Januari 1, 2011 pukul 10:14

  3. 1 januari, istriku juga lahir di tanggal ini. Semoga sang ayah mendapatkan jannahNya.

    Januari 1, 2011 pukul 11:54

  4. Janna

    Subhanallah….
    Ijin share ya mbak…

    Desember 21, 2011 pukul 18:36

  5. Janna

    subhanallah….. T_T

    ijin share ya mbak

    Desember 21, 2011 pukul 18:37

  6. arini ptry khen

    jujur aku terharu ,,menangis baca surat ini…..

    Februari 20, 2012 pukul 15:54

  7. Andi Herliati

    jadi teringat sama almarhum ayah…

    Maret 1, 2012 pukul 14:10

  8. aku jd kangen ama ayah.
    ayahku pst sekarang ada di kapal untuk mencari nafkah keluarga
    huhuhuhuhuhu!!! 😦

    April 18, 2012 pukul 18:53

  9. guru

    gak kuaaaatttt…….aku ingat anak2ku….

    Mei 28, 2012 pukul 12:50

  10. Mujib

    jadi inget Alm.Bpak!!!
    semoga beliau berbahagia d sisiNya..Amien

    Juli 15, 2012 pukul 01:52

  11. Ayah smoga selalu dlm kasih sayangNya Rindu kami tak terhingga

    Oktober 17, 2012 pukul 22:57

Tinggalkan Balasan ke Mujib Batalkan balasan