…. jejakku, cintaku ….

Make It Fun, Its Yours!

ilmu

Buatlah segalanya jadi menyenangkan, maka hal itu akan menyenangkan. Pun dengan aktivitas menulis. Menulis bagi sebagian orang mungkin momok yang menakutkan, sehingga menganggap bahwa itu adalah kemampuan yang ‘tidak semua orang’ bisa. Tapi ada satu hal yang semestinya perlu disadari, bahwa apapun itu, jika sudah menjadi kebiasaan, maka yakinlah, tak akan ada kata ‘sulit’.

Bagi saya, menuliskan kembali adalah salah satu cara mereview sebuah hikmah, entah dari buku, entah dari pengalaman pribadi, entah dari pengalaman orang lain. Dan menulis itu sungguh menyenangkan!  Asal tidak ada hal yang membebanimu.  Ketika saya hanya mampu menulis dengan 10 kata, maka itu yang akan saya lakukan. Ketika saya menulis dengan gaya yang berbeda, maka itu pula yang akan saya lakukan. Dan ketika saya hanya mampu mereview tulisan orang lain, itu pula yang akan saya lakukan. Toh saya tidak sedang dikejar deadline sebagai penulis buku ataupun reporter, saya pun tidak punya ‘embel-embel’ harus posting setiap hari, atau ada yang mewajibkan saya hanya menulis topik tertentu.

Eit, tapi tunggu dulu. Ingat, saya tetap punya identitas. Yup, I am a moslem, so semua terikat dengan syariat, termasuk menulis. Jadi batasan tulisan tanpa hikmah dan manfaat, harus kita hindari. Lebih baik tak usah menulis, jika kita hanya mampu menulis kebohongan, plagiat, ataupun  maksiat. Naudzubillah…

Dulu, saya sangat menyukai membaca beberapa majalah cerpen, hingga pernah beberapa kali mencoba menulis cerpen seperti Helvi Tiana Rosa, Asma Nadia, Gola Gong dan yang lain. Pernah sekali waktu saya kirimkan, dan belum berhasil. Menyerah. Sepertinya cerpen belum menjadi ketertarikan saya. Saya pun pernah menulis biografi teman-teman sewaktu SMA, just fun, tapi itulah karya pertama saya, karena sambutan kawan-kawan sangat luar biasa, maka di bendel lah celotehan saya itu dalam sebuah karya biografi kelas.

Kuliah, saya sempat tidak lagi ‘menikmati’ aktivitas menulis, tapi sangat menikmati aktivitas ‘dakwah’ bersama teman-teman kampus. Mengisi kajian anak-anak SMP adalah awal pembelajaran saya. Keping-keping hikmah berhasil terekam dengan baik di kepala, sekalipun belum lagi saya tuangkan dalam coretan kata.

Selepas kuliah, dunia online mulai saya kenal. Berawal dari beberapa forum, akhirnya kebiasaan menulis pun terbangun lagi. Dan hampir setiap hari, ada tulisan yang saya share di forum, walaupun hanya komentar singkat. Setelah forum, saya pun mulai mengenal blog. Hingga akhirnya blog menjadi media online yang tidak saya tinggalkan.

Ya, saya menikmati menulis ‘personal’ seperti ini tanpa tuntutan apapun, selain tentang hikmah ‘kebenaran’ tentunya. Inilah saya, dan seperti inilah tulisan saya. Saya bukan Tere Liye, bukan Tasaro, bukan Andrea Hirata dan bukan penulis hebat lainnya. Karena saya bukan mereka, maka itulah yang menyenangkan. Jika toh ada ‘hikmah’ yang bisa diambil, saya pikir siapapun bisa melakukannya.

Keep writing frens. Make it Fun. Its Yours!

Tinggalkan komentar