…. jejakku, cintaku ….

Karena Kau adalah Spesial

Tabalong, 18 Desember 2009, 12.00 WITA

Selesai pemurnian 3 ha kebun entres, aku kembali ke hotel untuk melepas penat. Sambil rebahan, iseng kunyalakan TV, sepertinya sudah lama aku tidak berhubungan dengan kotak gambar itu di jam-jam segini, dan ternyata aku kembali dipertemukan dengan salah satu program acara TV favoritku, Oprah Winfrey show, dan yang semakin membuatku urung mematikan TV adalah karena episode kali ini bercerita tentang topik favoritku, apalagi kalo bukan tentang anak-anak yang ajaib.

Pertama tentang Cody. Bocah laki-laki berusia 7 tahun  yang lucu yang tidak lagi memiliki kaki. Dan untuk membantu aktivitasnya ternyata dia memiliki 3 jenis kaki palsu yang bisa membantunya berlari, melompat dan berjalan. Dan yang membuatku sangat tersentuh adalah saat menyaksikan tawa renyah dan polosnya saat mempertontonkan kaki palsunya dengan melompat-lompat girang di depan penonton. Tak terlihat sedikitpun raut sedih dan kecewa karena berbeda dengan anak-anak yang lain. Dan ada beberapa hal yang kucatat dari kata-kata ibunya, saat Cody menyesali keadaanya, maka ibunya selalu mengatakan “tidak boleh ada kata-kata itu (penyesalan.red) di rumah ini”, dan ketika si bocah itu ditanya, apa yang membuatmu semangat melakukan itu? Katanya “ karena mama membuatku merasa spesial”…..yah, mama selalu mengatakan : ”kau adalah spesial”.

Kedua tentang Milagros. Gadis kecil asal Spanyol yang menderita ‘syndrom kaki duyung’, yang lahir dengan kedua kaki yang menyatu. Dokter memvonis kondisi seperti milagros diperkirakan tidak akan mampu bertahan lama, dan harus dipisahkan dengan operasi. Sekali lagi keikhlasan dan kekuatan orangtuanya untuk melihat keajaiban dari anaknya menjadi modal utama untuk membuatnya tetap bertahan hidup, dalam kondisi sesulit apapun. Hingga 4 tahun kemudian di Oprah Winfrey waktu itu, muncullah sosok gadis kecil itu bersama Celine Dion, dan yang membuat saya tersentuh untuk yang kedua kali adalah saat dia menari-nari gipsy dengan kedua kakinya dan melambaikan sapu tangan di depan para penonton….so wonderful moment

Ketiga tentang Elliot. Bayi yang hanya bertahan hidup hingga berusia 99 hari karena menderita ‘Trisomi 18’, sebuah kelainan genetik di tingkat DNA yang tidak bisa menterjemahkan kerja sel-sel di tubuh. Sekali lagi, kelainan itu dipastikan tidak akan bisa membuatnya hidup lebih lama lagi. Dan lagi-lagi, keikhlasan orang tuanya membuat saya tersentuh, saat sang ibu mengatakan “aku boleh bersedih nanti, tapi sekarang aku akan menikmati setiap detik bersamanya”, hingga bersama sang ayah, mereka merekam setiap detik perkembangannya, dan video itu di upload di Youtube. Bayi mungil itu memang belum bisa bicara, tapi saya yakin dia akan mengatakan “aku bangga memiliki ayah dan ibu seperti kalian”…..dan akhirnya air mata ini tak terbendung lagi.

.

Ya…Allah, seandainya aku menjadi orang tua nanti, aku ingin menjadi keajaiban untuk anak-anakku, dan aku ingin kelak anak-anakku berkata “ dialah ibuku, seseorang yang selalu membuatku merasa spesial”….Amin.

3 responses

  1. aku juga ingin menjadi ibu yang air matanya sanggup menyembuhkan luka apapun bagi anak2ku, tangan yang sewaktu berubah menjadi sayap untuk melindungi anak2ku dari marabahaya, doanya yang menjadi sinar bagi setiap langkah anak2ku

    November 5, 2010 pukul 15:48

  2. aku juga ingin seperti itu..
    menjadi ibu terbaik bagi anak-anak ku kelak…

    November 5, 2010 pukul 17:54

  3. Ping-balik: Motivator Sejati | jejak cinta Qousa

Tinggalkan komentar