…. jejakku, cintaku ….

Rasa Syukur di Saat Tersulit

Syukur dan Sabar, jaminan surga yang butuh perjuangan
dan butuh pertolonganNya…untuk senantiasa mengingatkan kita
ketika rasa itu hampir terbang dan melayang, disaat-saat tersulit

Suatu kali, saya pernah memecahkan kacamata seorang teman,
Merutuk pun tak bisa dihindari, kok bisa saya seceroboh itu,
Asal saja melempar tas hingga membuat lensa kacamatanya retak parah… ah, sedihnya, harus ngganti saat tak ada uang…

Hingga suatu hari, kisah lebih haru terhampar di depan mata
Seorang kawan menyenggol mikroskop, jatuh, dan rusak parah
dalam hati yg terdalam, Alhamdulillah ya Allah, aku cuma memecahkan kacamata…

Suatu kali lain, dompet saya terjatuh tanpa sadar
Uang titipan kawan senilai 700ribu raib, saya tersadar tepat disaat saya hampir membuka pintu gerbang, untuk menyerahkan titipan itu…dan glek! ternyata semua raib nggak ketemu…dan saya harus merelakan uang pribadi untuk menggantinya…rasanya jengkel bukan main…kok bisaaa, dompet jatuh gak kerasa…ah…

Hingga suatu hari, Allah mengingatkan saya lagi,
Seorang kawan kehilangn tas seisinya, termasuk laptop dan seluruh data skripsinya…hingga pernah mengumumkan dimana-mana “mohon kembalikan datanya saja, seluruh tas dan isinya silakan ambil kembali”….tak peduli kehilangan harta, asal bukan kehilangan data…

ah…lagi-lagi, rasa syukur yg harus terlambat…

Saya pun pernah dibikin sedikit pusing, menanggung pembayaran hutang orang lain, dengan nilai yg fantastis, padahal saya sama sekali tidak pernah berhutang, apalagi terlibat riba….dan harus merelakan gaji bulanan terpotong sekian banyak, entah untuk berapa lamanya, demi ikut melunasi hutang orang lain…

Hingga suatu hari, bertemulah saya dengan seorang kawan
yang mengisahkan tentang kabar seorang teman
bahwa dia harus menanggung hutang akibat kebangkrutan usaha keluarganya senilai 2 M

lagi…Alhamdulillah ya Allah, toh aku masih bisa hidup berkecukupan, sekalipun harus melunasi hutang yang jauh dari nilai 2 M..

Terakhir kisah yg pernah saya post di wall FB beberapa waktu lalu…

Kondisi kehamilan yang ‘fantastis’, membuat saya berpikir, cukup sudah, kayaknya gak sanggup kalo harus hamil lagi…hingga Allah lagi-lagi menyadarkan, ketika suami menyampaikan berita, seorang kawan yg beberapa hari sebelumnya saya temui di RS bersalin, harus rela keguguran untuk yg kesekian kali…

Rasa syukur dan sabar memang sulit, makanya Allah mengganjar surga, begitu sulitnya, hingga saya selalu perlu memohon padaNya, agar selalu diingatkan, karena manusia, adalah tempatnya salah dan lupa…

termasuk, diingatkan, untuk berjuang optimal dalam dakwah, tak peduli seberapa besar tantangannya, selama masih ada waktu dan kesempatan, sebelum mengalami nasib seperti di Aleppo… astaghfirullah…

*pengingat diri, yg mungkin juga bisa menjadi pengingat org lain….

Satu tanggapan

  1. Mortyfox

    Alhamdulillah terima kasih sudah diingatkan, sayapun sedang dimasanya “lupa bersyukur” atas karunia dengan segala kesederhananNya ☺

    Mei 2, 2016 pukul 15:39

Tinggalkan komentar