…. jejakku, cintaku ….

(Bukan) Lelaki

d0156ae5756c6577d2bd816d71b012e7

Dalam sebuah antrian panjang halte busway di sebuah kota besar. Panas dan terik. Saling berdesakan (mungkin) hal yang biasa. Diantara kerumunan tampaklah seorang kakek tua renta, terlihat begitu ringkihnya. Sepertinya masih cukup jauh untuk berada di barisan terdepan, dan tentu saja untuk bisa segera masuk dalam angkutan busway yang ditunggunya. Di depan dan belakangnya berjajar pula dalam antrian yang sama, sekawanan (bukan) lelaki gagah yang sepertinya para calon mahasiswa. (bukan) para lelaki yang tentu saja masih perkasa sekalipun harus mengantri berjam-jam lamanya. Namun anehnya, tak ada rasa risih dan peduli dengan seorang kakek tua dengan nafas yang tersendat, dan punggung yang membungkuk. Tak ada sedikitpun (dari sekian banyak lelaki perkasa) yang punya inisiatif mempersilakan sang kakek untuk mendahului. Dan apa yang terjadi, masyaAllah, justru umpatan dari mulut mereka yang diterima sang kakek, hanya karena sang kakek sempat terjatuh dan membuat sebagian dari mereka tergeser dari antrian. Umpatan yang tak seharusnya keluar dari mulut (bukan) seorang lelaki perkasa. Menyedihkan…

Dalam sebuah bus kota Solo-Semarang. Seorang ibu paruh baya dengan kehamilan jelang enam bulan. Berdiri di tengah karena penuhnya kursi penumpang, maklum hari libur. Penuh oleh siapa? (bukan) para lelaki perkasa yang sepertinya para pekerja dan mahasiswa. Mereka ada yang (pura-pura?) tertidur pulas, memainkan gadgetnya dengan memasang earphone, dan bercengkarama dengan perempuan muda disampingnya, entah istri entah pacar. (bukan) para lelaki itu tak ada satupun yang tertarik memberikan tempat duduknya untuk ibu hamil yang malang. Dan sang Ibu pun dengan rela berdiri hampir 2 jam perjalanan dari semarang menuju salatiga. Sepertinya (bukan) para lelaki perkasa tadi tak pernah berpikir terlahir dari rahim seorang Ibu. Menyedihkan…

Bukan seorang laki-laki, jika tak ada rasa peduli dan empati!

2 responses

  1. uta

    nusuk jantung

    April 10, 2013 pukul 22:44

  2. perih

    Juli 31, 2013 pukul 08:12

Tinggalkan komentar