…. jejakku, cintaku ….

Meraih yang Nyata

Beberapa tahun terakhir yang lalu aku menikmati mengelana di dunia maya. Menjadi salah satu member dalam sebuah forum yang istimewa. Begitu bahagia ketika aku membaca, banyak member yang merindukan kehadiranku. Begitu hati ini ikut tersenyum setiap mereka mengagumi tulisan-tulisanku. Begitu terbuai ketika kehadiranku disambut dengan begitu antusiasnya. Dan begitu rasa ini melambung, bahkan ketika kuucapkan salam perpisahanpun, mereka seperti kehilangan seseorang yang spesial.

Padahal aku ini apa?

Lalu aku menjadi seorang blogger. Dan aku semakin sadar, aku memang tak punya kelebihan apapun, selain hanya ingin menuliskan apa yang menurutku perlu untuk kutuliskan. Selain berkomentar apa yang menurutku perlu untuk ku komentari. Selain hanya ingin berbagi apa yang menurutku perlu untuk dibagi.

Aku hanya perempuan biasa, jangan pernah berharap kau akan melihat avatar yang cantik dan mempesona bak mutiara istana. Hingga kau merasa perlu mengikutiku karena avatarku yang cantik dan membuatmu selalu ingin ada di dekatku. Aku hanya penulis yang menjiplak sebagian Ilmu Allah yang pernah kutahu, jadi jangan pernah mengagumi tulisanku yang itu semua bukan 100% karyaku. Aku hanya komentator semu, yang mungkin tak lebih baik dari siapapun yang tak pernah berkomentar di blogmu. Jadi jangan pernah menganggapku begitu istimewa hanya karena komentarku sedikit panjang dan memenuhi halamanmu.

Aku masih ingin menulis disini. Aku tak pernah peduli ada yang datang atau tidak, aku tak pernah peduli ada yang berkomentar atau tidak, aku tak peduli dengan apapun itu. Ataupun ketika kau berkata, ”Ah, kamu sekarang punya fans”. Bukan itu yang kumau, bukan itu yang kuingin, bukan itu yang kutuju dan bukan itu impianku. Aku tak mau kau mengagumiku hanya karena avatarku, hanya karena tulisanku, hanya karena komentarku, dan terlebih hanya karena kekonyolanku.

Disini aku maya. Aku tak nyata. Kaupun maya. Kau tak nyata.

Aku hanya mau yang nyata, karena kau pasti juga hanya mau yang nyata.

Dan sekarang aku ingin menjadi benar-benar nyata, karena aku ingin meraih yang nyata. Dan aku melihat, DIAlah yang nyata. DIA satu-satunya yang melihatku nyata, tak terkelabui dengan avatarku, tak terkelabui dengan postinganku dan tak terkelabui dengan komentarku. DIA pun nyata di hadapanku, cintaNya, pujianNya dan segala yang dimilikiNya.

Ah, aku melihat kupu-kupu itu begitu indah, sayang ia tak nyata

***Sebuah catatan saat aku merasa semakin tertinggal di dunia nyataMu

Satu tanggapan

  1. Marya Sy

    Ya,.. berusaha menikmati sesuatu yang nyata, meski kita masih jauh tertinggal darinya. Namun kita masih punya harapan untuk menjalani kenyataan dengan cara terbaik,… 🙂

    Salam,

    November 30, 2010 pukul 16:59

Tinggalkan komentar