…. jejakku, cintaku ….

TERRORIS DI INDONESIA, FAKTA ATAU FIKSI…?

3 tahun lalu saya pernah ngobrol santai dengan Letkol TNI (Purn) Petrus Sunyoto, Kopassus yang pernah meraih penghargaan dari Presiden RI sebagai “Prajurit Terberani TNI”.

Di dinding kantornya banyak piagam-piagam penghargaan, khususnya yang berkaitan dengan pelatihan anti terror di berbagai negara. Bahkan ada piagam untuk beliau dari Green Beret US Army sebagai instruktur strategi perang gerilya.

Melihat piagam-piagam itu membuat saya terkagum-kagum kepada beliau. Piagam-piagam itu juga mengusik pikiran saya untuk bertanya banyak hal, terutama apakah benar ada terroris di indonesia ini? Karena beliau adalah termasuk pasukan yang pertama-tama dilatih anti terror.

Beliau menjawab bahwa tidak ada itu terroris di Indonesia, yang ada adalah orang-orang yang marah karena sakit hati kepada pemerintah, yang tidak tahu harus mengadu ke mana lagi karena selalu dicuekin.

Saya membantahnya, karena di TV dan media lainnya disajikan berita-berita penangkapan terroris.

Beliau tersenyum atas bantahan saya tersebut. Dia jelaskan bahwa protap penanganan terroris tidak seperti itu. Semuanya harus senyap. Beliau mencontohkan tentang operasi penangkapan Osama. Kapan operasinya? Siapa yang beroperasi? Mana mayatnya? Semuanya senyap!

Trus, saya tanya lagi, kenapa operasi anti terror di Indonesia itu heboh? Bahkan ada yang diliput live oleh media.

Dia kembali tersenyum, itu bukan operasi anti terror, itu operasi pencitraan, atau operasi pengalihan isu, atau operasi dengan misi tertentu, tegasnya. Kemudian beliau bertanya kepada saya, kenapa pasukan anti terror itu bukan Kopassus? Kan Kopassus yang paling ahli menangani terror?

Saya menggeleng gak tahu.

Beliau jelaskan, bahwa kalau Kopassus atau TNI yang lain yang disuruh menangani anti terror, maka kesatuan itu gak bakal mau disuruh-suruh merekayasa. Makanya yang ditugasi adalah kesatuan yang mau disuruh-suruh merekayasa.

Oh, gitu toh…?

Sayang, tahun 2014 yang lalu beliau dipanggil Yang Maha Kuasa. Selamat jalan komandan, banyak kisah-kisah yabg engkau ceritakan ke saya yang masih melekat di benakku. Engkau adalah pelaku sejarah yang selalu kukagumi.

Sumber: FB Bambang Widianto

Tinggalkan komentar